TAKALAR | JKN.ID – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Takalar terus berupaya mengoptimalkan pembinaan bagi Warga Binaan. Salah satu program pembinaan yang saat ini dikembangkan adalah budidaya ikan lele.
Kepala Subseksi Bimbingan Kerja, Abd. Kadir, mengatakan saat ini Warga Binaan membudidayakan hampir 2.000 ikan lele dengan beragam usia.
“Untuk saat ini, ada yang sudah berusia tiga bulan, ada yang berusia satu bulan. Kami tempatkan di kolam yang berbeda. Ada yang berukuran 2,5 x 1, ada yang berukuran 2 x 1,” tuturnya, Rabu (11/12).
Kadir menyebut Warga Binaan antusias merawat ikan lele dengan memperhatikan kebersihan kolam dan pakannya.
“Warga Binaan rutin membersihkan dua kali sepekan sehingga kebersihan kolamnya tetap terjaga. Prosesnya pun harus dilakukan dengan benar agar tidak stres,” tambahnya.
Kepala Lapas Takalar, Mansur, mengatakan jika budidaya ikan lele tidak hanya sebagai langkah pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan, tetapi juga sebagai bentuk nyata dukungan terhadap program ketahanan pangan nasional.
“Selain sebagai bekal Warga Binaan saat bebas nantinya, kami juga berkomitmen untuk memberikan kontribusi bagi ketahanan pangan di daerah,” tegasnya.
Mansur mengatakan pihaknya siap bersinergi dengan berbagai pihak agar program ini bisa terus berjalan dan berkembang.
“Tanpa dukungan dan bantuan pihak lain, tentu program pembinaan ini tidak akan berkembang. Kami siap bersinergi mulai dari pengadaan bibit, perawatan, sampai ke tangan konsumen,” tambahnya.
Salah satu Warga Binaan, Tona, mengatakan jika dirinya sangat tertarik untuk mengelola budidaya ikan lele ini karena bisa memberikan bekal saat bebas nanti.
“Saya baru belajar di sini dan rencananya saat bebas saya akan membuat usaha seperti ini,” pungkasnya.
Lp : Wrw