Jejakkasusnews.id – Bantaeng. Belum lama ini telah terjadi sebuah pembunuhan tragis di Kecamatan Eremerasa, Kabupaten Bantaeng dan itu viral di media sosial.
Kini netizen kembali lagi dihebohkan dengan viralnya sebuah video berdurasi 2 menit 51 detik tentang kekerasan terhadap anak dibawah umur yang informasinya terjadi di Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng.
Dalam video rekaman tersebut, terlihat seseorang dewasa sedang memarahi anak kecil sambil sesekali memukul dan mencubitya bahkan sampai menjambak kepala si anak kecil hingga anak kecil tersebut menangis.
Tiwa Jalapala sebagai Pengurus SEMMI Cabang Bantaeng angkat bicara terkait dengan video yang viral di medsos itu.
“Orang ini memukuli anak dibawah umur dengan kejam, ini sungguh perbuatan biadab dan tak pantas untuk di pertontonkan, apalagi di unggah ke media sosial”, kata Tiwa saat menghubungi media ini. Selasa, (29 Nopember 2022).
“Di Kabupaten Bantaeng, akhir-akhir ini selalu menonjol tentang kejadian kekerasan terhadap anak dibawah umur. Ini harusnya menjadi perhatian khusus dari Aparat Penegak Hukum (APH) bersama Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mencari solusi agar kejadian ini tidak berulang terjadi”, ungkapnya.
“Saya juga baru ketahui bahwa sampai hari ini, status dari pelaku kekerasan terhadap anak itu masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) alias buronan oleh Polres Bantaeng. Tentu ini harus menjadi perhatian khusus dari Polres Bantaeng untuk segera menangkap pelaku dan mengadilinya sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku”, ujarnya.
Sebagai pengurus SEMMI Kabupaten Bantaeng, marilah kita sama-sama melihat sejauh mana kinerja Aparat Penegak Hukum dalam menangani kasus perkara kekerasan anak dibawa umur di Bantaeng.
“Saya berharap semoga kedepannya tidak adalagi kasus kekerasan terhadap anak yang serupa dan terjadi di Kabupaten Bantaeng”, pintanya.
Tiwa Jalapala juga mengatakan bahwa jika persoalan ini tidak segera dituntaskan oleh APH sebelum tahun berganti, maka kami di SEMMI Cabang Bantaeng berencana akan melakukan aksi unjuk rasa sebagai bentuk protes kepada APH yang kurang maksimal dalam bekerja menuntaskan sebuah kasus.