Ketua DPRD Bantaeng, H. Budi Santoso, S.Sos., M.M ogah menemui pendemo saat aksi unjuk rasa sedang berlangsung.
Hal itu dikatakan salah satu pendemo ketika mereka meminta untuk bertemu dengan Ketua DPRD Bantaeng saat gelar aksi unjuk rasa didepan Kantor DPRD Bantaeng pada Senin (01 September 2025).
“Bukan anggota dewan yang mau kami temui, tapi Ketua DPRD Bantaeng yang ingin kami temui untuk menyampaikan tuntutan kami,” kata salah satu pendemo usai berorasi.
Sementara itu, didalam kantor DPRD Bantaeng, salah satu anggota dewan yang menemui pendemo saat ditemui media ini, mengatakan bahwa awalnya mereka setuju untuk bertemu dengan kami, namun tiba-tiba mereka menolak bertemu dengan kami ketika kami sudah berada bersama mereka.
“Mereka maunya ketemu sama Ketua DPRD Bantaeng, bukan dengan kami,” kata dia.
Ketua Pemuda Lira Bantaeng, Andi Yusdanar Hakim yang pada saat bersamaan juga berada di Kantor DPRD Bantaeng saat aksi telah selesai, mengatakan: “Ketua DPRD Bantaeng alergi untuk menemui pendemo”.
“Jangankan pendemo mau ditemui Ketua DPRD Bantaeng, saya saja yang sudah bersurat untuk minta RDP kemarin-kemarin, masih tertunda sampai hari ini. Ada apa? Alergikah sama pendemo? Atau alergi sama aspirasi warga,” ungkap Karaeng Danar, sapaan akrab Ketua Pemuda Lira Bantaeng.
“Saya minta Ketua DPP Nasdem, Bapak Surya Paloh untuk segera mengevaluasi dan memberikan sanksi kepada Ketua DPRD Bantaeng yang juga merupakan Ketua Partai Nasdem di Bantaeng karena saya melihat Ketua DPRD Bantaeng itu ogah menemui pendemo yang menyuarakan tuntutan dan aspirasinya,” kata Yusdanar Hakim.
“Saya bahkan hampir menyegel ruang kerja Ketua DPRD Bantaeng beberapa hari lalu karena ketidakcakapan Ketua DPRD Bantaeng dalam merespon permintaan saya dan teman-teman untuk menggelar RDP,” ujar Ketua Pemuda Lira Bantaeng.
Yusdanar Hakim juga mengatakan bahwa hari ini saja ada OKP dan Aliansi yang unjuk rasa dan mau bertemu dengan Ketua DPRD Bantaeng, namun Ketua DPRD Bantaeng tidak menampakkan dirinya.