MAKASSAR | JejakKasusNews.Id – Di balik dinginnya jeruji besi, lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an menggema dengan indah. Warga binaan perempuan di Rumah Tahanan (Rutan) Makassar melaksanakan kegiatan tahzin Al-Qur’an, sebuah program pembacaan ayat suci dengan tartil dan lantunan yang memukau, pada Sabtu (6/9).
Kegiatan ini merupakan bagian dari pembinaan kerohanian yang bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan terhadap Al-Qur’an sekaligus memperkuat keimanan para warga binaan. Dalam suasana yang khidmat, mereka dengan penuh penghayatan memperdengarkan bacaan Al-Qur’an yang dipandu dan didampingi oleh pembina rohani serta staf Rutan Makassar.
Kehadiran Ibu Fetty, staf BHP Rutan Makassar, memberikan semangat tambahan bagi para peserta. Dukungan moral ini membantu mereka tampil lebih percaya diri dalam melantunkan ayat-ayat suci.
Kegiatan tahzin ini bukan hanya sekadar menampilkan suara merdu, tetapi juga menjadi sarana pembinaan akhlak, memperhalus budi pekerti, dan memberikan ketenangan jiwa bagi warga binaan perempuan. Lantunan ayat suci yang menggema di balik jeruji menjadi bukti bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk terus mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Kepala Rutan Makassar Jayadikusumah memberikan apresiasi yang tinggi terhadap kegiatan ini dan berharap agar tahzin Al-Qur’an dapat menjadi tradisi baik yang terus ditumbuhkan di lingkungan rutan.
“Jeruji bukanlah batasan untuk berkarya dan beribadah. Melalui tahzin Al-Qur’an, kita semua diingatkan bahwa cahaya Allah selalu hadir bagi siapa saja yang mau mendekatkan diri,” ujarnya.
Dengan kegiatan ini, diharapkan warga binaan perempuan semakin termotivasi untuk mengisi masa pembinaan dengan hal-hal positif dan bermanfaat. Al-Qur’an diharapkan menjadi cahaya yang menuntun jalan hidup mereka ke arah yang lebih baik.
Program tahzin Al-Qur’an ini menjadi bukti nyata bahwa Rutan Makassar tidak hanya berfokus pada pembinaan fisik, tetapi juga memberikan perhatian serius terhadap pembinaan mental dan spiritual para warga binaan.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi lembaga pemasyarakatan lain di seluruh Indonesia untuk terus mengembangkan program-program pembinaan kerohanian yang kreatif dan inovatif, sehingga dapat membantu para warga binaan kembali menjadi anggota masyarakat yang lebih baik.(*)