TAKALAR | JKN.ID — Seorang anak dilaporkan dilarikan ke rumah sakit setelah tersengat listrik di area alun-alun Takalar, pada Minggu (24/11/2024).
Peristiwa ini terjadi saat Idir (5) bermain di area taman bermain alun-alun bersama dengan kakaknya.
Namun tanpa sengaja Idir memegang salah satu pohon yang terdapat lampu hias, seketika ia langsung terlempar dan kejang – kejang sambil meringis kesakitan.
Kejadian ini sontak memicu perhatian publik, terutama karena menyangkut keselamatan warga, khususnya anak-anak, di ruang publik.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi via whatsapp, Penjabat (PJ) Bupati Takalar, Setiawan Aswad memberikan respons yang memunculkan perdebatan di kalangan masyarakat.
Bukannya menanyakan kondisi anak yang menjadi korban, ia justru menegaskan telah memerintahkan tim teknis untuk mengecek ulang keamanan instalasi listrik di area tersebut.
Sikap ini dinilai sebagian pihak kurang empatik terhadap korban dan keluarganya.
Menurut beberapa saksi, instalasi listrik di alun-alun memang terlihat kurang terawat, dengan beberapa kabel yang terpapar dan berada di lokasi yang mudah dijangkau anak-anak.
Hal ini seharusnya menjadi perhatian serius, mengingat alun-alun sering menjadi tempat berkumpul masyarakat, terutama saat akhir pekan atau acara tertentu.
PJ Bupati Takalar kemudian menjelaskan bahwa pengecekan ulang instalasi listrik merupakan langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
“Sdh sy minta agar seluruh instalasi listrik lampu hias di cek kembali keamanannya,” singkat Pj Bupati, Setiawan Aswad dalam pesan Whatsapp, Senin (25/11/2024).
Namun, ia tidak memberikan keterangan lebih lanjut terkait kondisi anak yang menjadi korban.
Respons ini memunculkan reaksi beragam dari masyarakat. Sebagian mengapresiasi langkah pemerintah dalam memastikan keamanan fasilitas umum, namun sebagian lainnya merasa empati terhadap korban seharusnya menjadi prioritas utama.
“Bagaimana bisa pemimpin tidak menanyakan dulu kondisi korban? Itu hal pertama yang harus dilakukan,” ujar seorang warga.
Insiden ini menjadi pengingat pentingnya pengelolaan fasilitas publik yang aman dan ramah bagi semua kalangan.
Selain itu, komunikasi pejabat publik juga perlu memperhatikan aspek kemanusiaan, sehingga masyarakat merasa diperhatikan dan dilindungi.
Peristiwa ini diharapkan dapat mendorong perbaikan manajemen alun-alun sebagai salah satu ikon kebanggaan Takalar. (*)