ɢᴏᴡᴀ sᴜʟsᴇʟ | ᴄᴛɴ.ᴄᴏᴍ – Aliansi Pemuda Bontomarannu (Alpar) mendesak institusi terkait, segera mencopot Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Gowa, terkait adanya dugaan praktik pungutan liar (pungli) pihak sekolah terhadap siswa, Jumat 21/06/2024.
Aksi ini berlangsung selama kurang lebih 2 jam, gabungan aliansi pemuda Bontomarannu yang di bentuk dari beberapa OKP, di antaranya KNPI Bontomarannu, Karangtaruna ,Hipma, Pemuda Bontomarannu, yang disebut Aliansi Alpar.
Salah satu massa aksi bernama Ahmad Bactiar, menuding pihak sekolah memungut iuran bulanan kepada siswa sebesar Rp 50.000. Padahal, sekolah itu merupakan aset negara yang mestinya terbebas dari praktik ilegal, serta adanya iuran harian sebanyak Rp.12 ribu rupiah.
Pengadaan pembelian seragam sekolah dan Tumbler dilakukan oleh pihak madrasah serta di wajibkan penggunaan Tab android dalam metode pembelajaran di mana masyarakat Bontomarannu yang mayoritas buruh dan petani masih kesulitan dengan biaya kurang lebih 5Jt.
Ahmad Bactiar mengatakan bahwa pungutan bulanan terhadap siswa disebut memberatkan orang tua siswa. Karena itu, ia meminta agar tak ada lagi pungutan apapun di sekolah itu.
“Kami dari aliansi pemuda Bontomarannu menunggu hasil tindak lanjut terkait tuntutan yang kami gaungkan kepada pihak sekolah MTSN madrasa tsanawia kab.gowa, agar berupaya untuk mengubah sistem yang lebih baik, tidak menitip beratkan kepada di siswa atau orang tua siswa,” ujarnya.
Lanjut, Ahmad Bactiar mengecam akan melakukan aksi unjuk rasa lanjutan dan akan membawa massa yang lebih banyak lagi, jika permintaannya tidak dipenuhi. Namun, ketika tidak ada kejelasan dari pihak sekolah, kami akan tetap menempuh jalur administrasi sebagai bentuk pengawalan.” tegasnya.
Ketua KNPI Bontomarannu Muhamad makir, yang selaku menjadi penasehat pemuda Bontomarannu (ALPAR) mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada TNI-POLRI karena mengawal jalannya aksi dengan baik.
“Tindak lanjutnya akan dirapatkan oleh pihak sekolah dan komite sekolah terkait tuntutan kami,” tandasnya.
Hingga berita ini terbit, belum ada tanggapan resmi dari pihak kepala sekolah terkait dugaan pungli tersebut
Lp ; Jufri